Muhammad
Khoirul Huda[1]
Pendahuluan
Otentisitas
merupakan salah satu persoalan pokok dalam ilmu hadis. Para pakar ilmu ini
memberikan lima ukuran dasar untuk menilai keaslian suatu hadis: [1] ‘adalah
[ketaat-asasan dalam beragama], [2] dhabth [kekuatan hafalan rawi], [3] ittishal
al-sanad [ketersambungan mata rantai sanad], [4] adam al-syudzudz
[tidak ada kejanggalan akibat berlawanan dengan riwayat lain], dan [5] ‘adam
al-‘ilal [ketiadaan cacat].[2]